Manfaat-Manfaat Shalat Berjamaah
Manfaat-Manfaat Shalat Berjamaah. Salat berjamaah adalah salat yang dilakukan secara bersama-sama. Salat ini dilakukan oleh minimal dua orang dengan salah seorang menjadi imam dan yang lainnya menjadi makmum. Berikut adalah manfaat yang diperoleh ketika melakukan Shalat Berjamaah.
Mendapatkan Pahala karena Merealisasikan shalat pada waktunya.
Dari Abdullah bin Mas`ud berkata ((Saya bertanya kepada Rasulullah s.a.w.: “Apakah amal yang paling disukai Allah ?”, jawab Rasulullah s.a.w.: “Shalat pada waktunya”. Saya bertanya :“Kemudian apa lagi ?”, jawab Rasulullah s.a.w.: “Berbakti kepada kedua orang tua”. Saya bertanya : “Kemudian apa lagi ?”, jawab Rasulullah s.a.w.: “Berjihad di jalan Allah”. Berkata Abdullah bin Mas`ud,“Rasulullah s.a.w. menyampaikan semuanya itu kepadaku, seandainya aku meminta penjelasan lebih dari itu, niscaya beliau akan menambahkannya.”)) H.R. Al Bukhari.
Mendapatkan Pahala Karena Merespon panggilan muadzin dengan niat shalat berjama`ah.
Dari Umar bin Khaththab berkata saya telah mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda : ((Sesungguhnya setiap amal tergantung kepada niatnya. Dan pahala bagi setiap orang yang beramal diberikan sesuai dengan apa yang diniatkannya.)) Muttafaqun `Alaih.
Berjalan menuju mesjid dengan tenang.
Dari Abu Qatadah berkata : Ketika kami sedang shalat bersama-sama Rasulullah s.a.w., tiba-tiba kami mendengar suara hiruk pikuk. Maka Rasulullah s.a.w. bersabda : ((“Apa yang terjadi dengan kalian”, jawab mereka : “Kami tergesa-gesa hendak shalat”. Sabda Rasulullah s.a.w. : “Jangan kalian lakukan itu, apabila kamu pergi shalat, berjalanlah dengan tenang. Apa yang kamu dapati dalam shalat ikutilah, dan apa yang kamu ketinggalan, sempurnakanlah kemudian”.)) H.R. Muslim.
Allah menjadi saksi atas setiap orang yang memelihara shalat berjama`ah dimasjid dengan penuh keimanan.
Firman Allah SWT yang artinya :
“Hanyalah yang memakmurkan mesjid-mesjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. 9 : 18).
Setiap langkah yang diayunkan seorang muslim untuk menegakkan shalat berjama`ah terhitung disisi Allah sebagai pahala dan ganjaran baginya. Tidaklah setiap ayunan langkahnya melainkan terangkat baginya satu derajat dan dihapuskan satu dosa untuknya. Sebagaimana hadits yang terdapat di dalam shahihain.
Dari Abu Hurairah r.a.berkata: Rasululah saw. bersabda: ((Pahala shalat seseorang yang berjamaah melebihi pahala shalat sendirian di rumahnya dan dipasarnya dua puluh lima kali lipat. Yang demikian itu apabila ia berwudhu` dengan sebaik-baiknya, kemudian ia pergi menuju mesjid, tidak ada tujuan lain kecuali untuk shalat berjama`ah maka tidaklah setiap langkah yang diayunkannya melainkan terangkat baginya satu derajat dan dihapuskan untuknya satu dosa, apabila ia melakukan shalat berjama`ah maka para malaikat senantiasa mendoakannya selama ia masih berada di tempat shalatnya dan juga ia belum berhadats. Para Malaikat berdoa : “Allahumma shalli `alaihi, Allahummarhamhu (Ya Allah, Ampunilah dia dan rahmatilah).” Dan tetap ia dianggap shalat selama ia menunggu waktu shalat berikutnya tiba.)) Lafadz hadits Al Bukhari.
Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah s.a.w.bersabda : ((Barangsiapa yang berwudhu di rumahnya, kemudian dia pergi menuju masjid untuk menunaikan shalat fardhu, maka kedua langkahnya dihitung yang satu untuk menghapuskan dosa dan yang lainnya untuk mengangkat derajatnya satu tingkat.)) H.R. Muslim.
Dari Abu Musa ra.berkata : Rasulullah s.a.w. bersabda : ((Orang yang paling besar pahala shalatnya, ialah orang yang paling jauh jarak perjalanannya ke tempat shalat berjama`ah. Dan orang yang menantikan shalat untuk dapat berjama`ah dengan imam lebih besar pahalanya daripada orang yang shalat sendirian, kemudian ia tidur.)) Muttafaqun `Alaih dan hadits lafadz Muslim.
Orang yang melaksanakan shalat berjama`ah akan terbebas dari perangkap syaithan dengan segala kejahatannya, dan dengan demikian ia telah bergabung ke dalam jama`ah muslimin sehingga syaithan menghindar darinya, sedangkan orang yang meninggalkan shalat berjama`ah, berarti ia telah ditundukkan oleh syaithan.
Dari Abu Darda berkata : Saya telah mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda : ((Tidaklah dari tiga orang yang berada di sebuah perkampungan maupun sebuah dusun dan mereka tidak mendirikan shalat berjama`ah di dalamnya, melainkan sesungguhnya syaithan telah menguasai diri mereka. Maka hendaklah kamu bersama jama`ah, sesungguhnya srigala hanya menerkam kambing yang terpisah dari kawanannya.)) H.R. Abu Daud dan An-Nasa`I dengan sanad jayyid.
Pada shalat jama`ah terkandung didalamnya makna ta`awun `alal biri wa taqwa (tolong menolong dalam kebajikan dan takwa) serta amar ma`ruf dan nahi mungkar. Hal ini terlihat pada saat implementasinya, dimana kaum muslimin bersama-sama berdiri dihadapan Allah di dalam barisan (shaff) yang teratur dengan dipimpin oleh seorang imam, ibarat sebuah bangunan yang kokoh sehingga mencerminkan kekuatan dan persatuan kaum muslimin.
Di dalam shalat berjama`ah, suara kaum muslimin terhimpun menjadi satu, hati-hati mereka berpadu, saling mengindentifikasi satu dengan lainnya sehingga tergalang rasa solidaritas diantara mereka.
Shalat berjama`ah melahirkan rasa kelembutan dan kasih sayang sesama muslim, menghilangkan sifat kesombongan dan besar diri serta dapat mempererat ikatan persaudaran seagama (ukhuwah islamiyah) maka terjadilah interaksi langsung antara kalangan tua dengan yang muda dan antara orang kaya dan yang miskin.
Anda dapat memetik banyak pelajaran keimanan dari shalat berjama`ah ini, anda dapat mendengarkan langsung alunan ayat-ayat Al Qur`an yang mengetarkan hati. Dan ia menjadi media bagi orang yang belum mengerti untuk belajar, mengingatkan orang yang sedang lalai, dan mefasilitasi orang yang berdosa untuk bertaubat, mengkondisikan hati menjadi khusyu` serta merasa semakin mendekatkan keimanan terhadap hal-hal yang ghaib.
Di dalam shalat berjama`ah juga, mencerminkan didalamnya syiar-syiar Islam dan mampu mengentarkan musuh-musuh Islam serta menggaungkan zikrullah di masjid-masjid yang didirikan atas dasar ketakwaan untuk meninggikan dan menyebutkan nama-Nya.
Dengan masuknya seorang muslim ke dalam masjid untuk memenuhi panggilan adzan, juga secara tidak langsung ia telah mengajak kaum muslimin lainnya untuk ikut bergabung bersama-sama di dalam mendirikan shalat berjama`ah.
Dapat melaksanakan shalat tahiyatul masjid ketika masuk masjid.
Syaithan menjauh darinya dikarenakan lari ketika mendengar suara azan
Dari Abu Hurairah r.a.bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda : ((Ketika diserukan azan untuk shalat, maka larilah syaithan sampai terkentut- kentut, sehingga tidak terdengar lagi olehnya suara aan tersebut. Apabila azan telah selesai dikumandangkan, dia datang lagi. Kemudian jika terdengar suara qomat, dia pergi lagi. Ketika qomat selesai dikumandangkan, dia datang lagi hendak menggoda orang yang shalat. Katanya : “Ingatlah ini, ingatlah itu”, mengingatkan apa-apa yang tadinya ia tidak ingat sama sekali, sehingga ia lupa telah berapa rakaat dia shalat.)) H.R. Bukhari.
Terbebas dari sifat nifak dan dari kesalah pahaman orang lain terhadap dirinya yang mengira bahwa ia telah meninggalkan shalat yang pokok.
Berharap agar “amin” yang diucapkan dapat berbarengan dengan “aminnya” imam dan “aminnya” para malaikat.
Dari Abu Hurairah r.a.bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda : ((Apabila Imam membaca “Amin”, maka ucapkan pula “Amin” olehmu. Barangsiapa yang ucapan “Amin”nya berbarengan dengan ucapan “Amin”nya malaikat, diampuni segala dosanya yang telah lalu.)) H.R. Bukhari dan Muslim.
Menjawab perkataan imam ketika imam mengucapkan: “Sami`allahu liman hamidah”
Dari Abu Hurairah r.a.bahwa Rasulullah s.a.w.bersabda : ((Apabila imam membaca :”Sami`allahu liman hamidah ”, maka bacalah : “Allahumma rabbana lakal hamd ”. Barangsiapa yang berbarengan dengan bacaan malaikat, diampuni segala dosanya yang telah lalu.)) H.R. Bukhari dan Muslim
Sumber :
Abu Abdil Aziz Abdullah Bin Safar `Ubadah Al`Abdali Al Ghamidi
Abu Abdil Aziz Abdullah Bin Safar `Ubadah Al`Abdali Al Ghamidi
Post a Comment for "Manfaat-Manfaat Shalat Berjamaah"
Post a Comment