Fungsi Dan Manfaat Ekosistem Hutan Bakau
Fungsi Dan Manfaat Ekosistem Hutan Bakau. Hutan bakau tumbuh optimal di wilayah pesisir yang memiliki muara sungai besar dan delta yang aliran airnya banyak mengandung lumpur.
Produksi yang didapat dari ekosistem Hutan Bakau berupa kayu bakar, bahan bangunan, pupuk, bahan baku kertas, bahan makanan, minuman, peralatan rumah tangga, lilin, madu, rekreasi, tempat pemancingan dan lain-lainnya.
Fungsi Utama Ekosistem Hutan Bakau
- Fungsi fisis, meliputi: pencegah abrasi, perlindungan terhadap angin, pencegah intrusi garam, dan sebagai penghasil energi serta hara.
- Fungsi biologis, meliputi: sebagai tempat bertelur dan tempat asuhan berbagai biota.
- Fungsi ekonomis, meliputi: sebagai sumber bahan bakar (kayu bakar dan arang), bahan bangunan(balok, atap, dan sebagainya), perikanan, pertanian, makanan, minuman, bahan baku kertas, keperluan rumah tangga, tekstil, serat sintesis, penyamakan kulit, obat-obatan, dan lain-lain.
Produksi yang didapat dari ekosistem Hutan Bakau berupa kayu bakar, bahan bangunan, pupuk, bahan baku kertas, bahan makanan, minuman, peralatan rumah tangga, lilin, madu, rekreasi, tempat pemancingan dan lain-lainnya.
Manfaat ekonomi ekostem hutan bakau.
- Hasil Hutan. Flora atau tumbuhan yang ditemukan pada ekosistem hutan bakau Indonesia sekitar 189 jenis dari 68 suku. Dari jumlah itu, 80 jenis diantaranya adalah berupa pohon atau kayu. Pohon atau kayu pada hutan bakau menghasilkan kayu bernilai ekonomi tinggi, yang telah dimanfaatkan sejak lama. Kayu dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi, seperti pembuatan rumah, pelabuhan, dan sebagainya. Kayu juga dimanfaatkan untuk bahan bakar/kayu bakar, termasuk produksi arang. Saat ini, benih berbagai tumbuhan bakau pun menjadi tumbuhan bernilai ekonomi tinggi. Di berbagai daerah benih tumbuhan bakau diperdagangkan untuk rehabilitasi dan penghijauan ekosistem hutan bakau yang rusak.
- Hasil Hutan non-Kayu. Selain kayu, di hutan bakau juga terdapat flora dan fauna yang merupakan hasil hutan nonkayu. Jenis flora yang bernilai ekonomis atara lain berupa nipah yang bunganya merupakan penghasil gula nira sedangkan daun dan dahannya bermanfaat sebagai bahan bangunan, tumbuhan lain yang berharga adalah anggrek. Hasil hutan lainnya adalah madu, berbagai hewan buruan seperti ular, burung dan telurnya, termasuk berbagai hewan yang dilindungi yang dimanfaatkan bila berhasil dibudidayakan. Buah dan bunga dari tumbuhan mangrove juga dimanfaatkan sebagai bahan pangan pengganti karbohidrat.
- Ikan. Berikut adalah kelompok ikan yang antara lain adalah ikan penetap sejati, yaitu ikan yang seluruh siklus hidupnya berada di daerah ekosistem hutan bakau seperti ikan gelodok. ikan penetap sementara, yaitu ikan yang berasosiasi dengan ekosistem selama periode anakan tetapi pada saat dewasa cendrung bergerombol di sepanjang pantai yang berdekatan dengan ekosistem hutan bakau, seperti ikan belanak, kuwe, dan ikan kapas-kapas. ikan pengunjung pada periode pasang yaitu ikan yang berkunjung pada masa pasang untuk mencari makan contoh, ikan gulamah, barakuda, tancak, dan lainnya. ikan pengunjung musiman yaitu ikan-ikan yang menggunakan ekosistem hutan bakau sebagai tempat pemijah dan asuhan serta tempat perlindungan musiman dari predator. Beberapa spesies ikan yang bernilai ekonomi tinggi penghuni ekosistem hutan bakau diantaranya adalah kakap, belanak, kuwe, tembang, teri, mujair, ikan hias, dan lainya.
- Krustase. Ekostem hutan bakau juga merupakan habitat bagi fauna krustase. Tercatat ada 80 spesies krustase yang hidup dalam ekosistem hutan hutan bakau, spesies penting yang hidup atau terkait dengan ekosistem hutan bakau adalah udang dan kepiting bakau.
- Moluska. Ekosistem hutan bakau juga merupakan habitat bagi fauna moluska. Tercatat sekitar 65 spesies moluska yang hidup di ekosistem hutan bakau, beberapa moluska penting di ekosistem hutan bakau adalah kerang bakau, kerang hijau, kerang alang, kerang darah dan lainnya
- Bahan pangan (nonikan). Berbagai tumbuhan pada ekosistem hutan bakau juga merupakan bahan pangan yang potensial, dan belum banyak dimanfaatkan. umunya baru produksi gula nira dan minuman beralkohol dari bunga tumbuhan nipah. Buah tanjang atau dikenal sebagai buah aibon telah digunakan sebagai salah satu makanan pokok pada saat makanan lain seperti ubi dan dan sagu tidak tersedia. Selain buah tanjang, beberapa tumbuhan bakau yang buahnya dapat dikonsumsi adalah buah Api-api bisa dibuat keripik yang rasanya mirip emping melinjo, buah Pedada cocok bisa dibuat permen karena rasanya asam. Buah Pedada juga dapat dibuat sirup dan selai sedangkan buah nipah cocok dibuat kolak.
- Kawasan wisata Ekosistem hutan bakau dengan tumbuhan yang rimbun dan mempunyai berbagai biota merupakan salah satu tempat rekreasi atau wisata yang nyaman. Untuk menjadikan ekosistem hutan bakau sebagai lingkungan yang nyaman dan menarik bagi wisatawan, maka harus dilindungi dan direhabilitasi agar terlihat asli dengan berbagai flora dan faunanya.
Post a Comment for "Fungsi Dan Manfaat Ekosistem Hutan Bakau"
Post a Comment